Aplikasi gratis pada smartphone tidak kalah menariknya dengan yang berbayar. Tetapi berdasarkan kesimpulan sebuah riset yang dilakukan oleh Profesor Y. Charlie Hu dari Purdue University, aplikasi seperti itu memboroskan baterai.
Hasil studi Hu bersama timnya mengatakan, pemborosan tersebut berasal dari iklan yang muncul ketika pengguna menjalankan aplikasi gratis. Tidak tanggung-tanggung, iklan menyerap 65% sampai 75% energi dari keseluruhan kebutuhan daya untuk menjalankan aplikasi tersebut. Hu mencontohkan, game Angry Birds mengonsumsi daya yang 75% diantaranya untuk menjalankan modul iklan, sedangkan game itu sendiri hanya membutuhkan daya 25% saja.
Menurut Hu, modul iklan mengirim informasi pengguna melalui koneksi internet dan kemudian mengunduh materi iklannya. Penggunaan koneksi internet inilah yang mengonsumsi banyak daya baterai. Kata Hu, hal ini disebabkan adanya fenomena di smartphone yang disebutnya dengan tail.
Ketika modul iklan memanfaatkan hardware 3G dari smartphone untuk koneksi internet, konsumsi daya tidak besar. Justru hardware 3G tersebut mengonsumsi daya besar selama sekitar tujuh detik setelah modul iklan menggunakannya. Inilah yang disebut Hu sebagai fenomena tail.
"Setiap saat Anda menggunakan network 3G, maka akan ada tail setelah penggunaan," kata Hu. Pada kasus Angry Birds, modul iklannya menggunakan network 3G untuk meng-upload dan men-download. Jadi modul iklan inilah yang menimbulkan efek tail, bukan aplikasi Angry Birds-nya. Komponen smartphone lain yang menimbulkan efek tail antara lain GPS dan Wi-Fi.
Untuk itu Hu menghimbau kepada para pengembang aplikasi agar mereka meminimasi terjadinya fenomena tail.
Sumber: Info Komputer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar