Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan. Aturan tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi, waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis.
Adapun jenis tanda-tanda baca antara lain adalah:
- Tanda Titik (.)
Digunakan untuk:
- Akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh:
Ayahku seorang guru.
- Memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
Contoh:
10.15.45 (pukul 10 lewat 15 menit 45 detik)
- Memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Contoh:
Penduduk Desa Sukamaju berjumlah 15.575 orang.
- Memisahkan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat.
Contoh:
H.M. Lukman Hakim
Tidak digunakan untuk:
- Pada akhir judul yang merupakan kepala karangan.
Contoh:
Peringatan Hari Pahlawan
- Di belakang alamat pengirim surat atau nama dan alamat penerima surat.
Contoh:
Yth. Nisrina Nurul Hasanah
Jl. Terapi Raya No. AE 3 Bogor
- Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan dan organisasi serta nama dokumen resmi yang ditulis huruf awalnya saja, suku katanya atau akronim yang sudah lazim.
Contoh:
Depdiknas
PGRI
- Pada singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang.
Contoh:
km
RP
Fe - Tanda Koma (,)
Digunakan untuk:
- Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contoh:
Ayah bertanya, "Apakah kamu sudah lapar?"
- Penulisan diantara unsur-unsur dalam pemberian atau pembilangan.
Contoh:
Ibu membeli bayam, kangkung, dan wortel.
- Memisahkan kata o, ya, wah, aduh, kasihan dari kata lain yang terdapat dalam kalimat.
Contoh:
O, begitu?
- Memisahkan angka rupiah dengan sen dan memisahkan angka satuan dengan persepuluhan (dalam bilangan desimal).
Contoh:
Rp. 750.000,00
12,5 kg
- Diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Contoh:
Ibu membeli wortel, bayam dua ikat, kangkung tiga ikat, ...
- Memisahkan kalimat setara yang satu dengan kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan.
Contoh:
Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
- Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
Contoh:
Karena hari hujan, saya tidak jadi datang.
- Di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
Contoh:
Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.
- Diantara nama dan alat, bagian-bagian alamat, nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Contoh:
Surat ini harap dialamatkan kepad Lurah Menteng, Kelurahan Menteng, Jalan Terapi Raya, Bogor.
- Memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
Contoh:
Alisjahbana, Sultan Takdir. (1949). Tata Bahasa
- Diantara bagian-bagian dalam catatan kaki.
Contoh:
W.JS. Poerwadaminta, Bahasa Indonesia untuk Karang - Mengarang, halaman 4
- Diantara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakan dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Contoh:
Ir. Iwan Gunawan, M.M.
- Untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Contoh:
Guru saya, Pak Ali, pandai sekali.
- Untuk menghindari salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh:
Atas bantuan Agus, Doni mengucapkan terima kasih. - Tanda Seru (!)
Digunakan untuk:
- Sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah, atau diakhir kalimat perintah.
Contoh:
Tutup pintu itu ! - Tanda Tanya (?)
Digunakan untuk:
- Pada akhir kalimat tanya.
Contoh:
Dimana kamu dilahirkan?
- Didalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan kebenarannya.
Contoh:
Ia dilahirkan pada tahun 1988 (?) - Tanda Titik Dua (:)
Digunakan untuk:
- Akhir pernyataan lengkap diikuti rangkaian atau perincian.
Contoh:
Alat yang harus dibawa adalah: gunting, lem, kertas warna, dan karton.
- Sesudah kata atau ungkapan yang hidup memerlukan pemberian.
Contoh:
Ketua : Agus Salim
Sekretaris : Nani Kosasih
Bendahara : Yanti Maryati
- Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Contoh:
Rini : Apakah kamu sudah membuat PR?
Tati : Ya, aku sudah membuat PR. - Tanda Titik Koma (;)
Digunakan untuk:
- Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Contoh:
Malam makin larut ; pekerjaan belum selesai juga.
- Sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.
Contoh:
Ayah mengurus tanamannya di kebun ; ibu sibuk bekerja di dapur; saya sendiri sedang mencuci sepatu. - Tanda Hubung (-)
Digunakan untuk:
- Menyambung bagian-bagian kata ulang.
Contoh:
Murid-murid
Rambu-rambu
- Menyambung kata yang terpisah oleh pergantian baris.
- Menyambung awalan dengan kata yang dimulai dengan huruf kapital.
Contoh:
se-Kecamatan
di-PHK
- Menghubungkan awalan atau akhiran dengan angka.
Contoh:
ke-60
25-an
- Merangkai imbuhan dengan kata asing.
Contoh:
di-mark up
Meng-update - Tanda Pisah ( - )
Digunakan untuk:
- Membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberikan penjelasan di luar bangun kalimat.
Contoh:
Kemerdekaan bangsa ini - saya yakin akan tercapai - jika diperjuangkan bangsa sendiri.
- Menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain, sehingga kalimat menjadi lebih luas.
Contoh:
Rangkaian temuan ini - evolusi - teori kenisbian, kini memperlahan atom - telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.
- Diantara dua bilangan atau tanggal dengan arti sampai ke atau sampai dengan.
Contoh:
Jakarta - Bandung - Tanda Petik (".....")
Digunakan untuk:
- Mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahasa tertulis lain.
Contoh:
Mira berkata, "Aku akan pergi ke Surabaya".
- Mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Contoh:
Bacalah "Bola Lampu" dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat.
- Mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Contoh:
Ia bercelana panjang yang dikenal dengan nama "cutbrai".
- Penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat.
Contoh:
Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan "Si Hitam". - Tanda Petik Tunggal ('.....')
Digunakan untuk:
- Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Contoh:
Tanya Basri, "Kau dengar bunyi 'kring-kring' tadi?".
- Mengapit makna terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing.
Contoh:
Feed Back 'balikan' - Tanda Penyingkat/Apostrof (')
Digunakan untuk:
- Menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Contoh:
Ali 'kan kuingat dirimu selalu. ('kan=akan) - Tanda Kurung ( )
Digunakan untuk:
- Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Contoh:
Acara itu diselenggarakan di Istora (Istana Olah Raga)
- Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan.
Contoh:
Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (Presiden Indonesia) memimpin sidang kabinet.
- Mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
Contoh:
Pekerja itu berasal dari (kota) Surabaya.
- Mengapit angka atau huruf yang merinci satu urutan keterangan.
Contoh:
Bagian tubuh ikan meliputi (a) kepala, (b) badan, dan (c) ekor. - Tanda Kurung Siku ([.....])
Digunakan untuk:
- Mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat dalam naskah asli.
Contoh:
Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.
- Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
Contoh:
Persamaan kedua proses itu (perbedaannya dibahas dalam bab II [lihat halaman12-15]) perlu disampaikan di sini. - Tanda Garis Miring (/)
Digunakan untuk:
- Di dalam nomor dan pada alamat penandaan masa satu tahun yang berbagai dalam dua tahun takwin.
Contoh:
No.3/D.02/XII/2008
- Sebagai pengganti kata atau tiap.
Contoh:
Dikirim lewat darat/laut(dikirim lewat darat atau lewat laut)